![]() |
TKP penemuan mayat anak laki-laki usia 3,5 tahun |
Menurut keterangan orang tua korban, Aq. Udin, sekitar pukul 18.00 WITA, sebelum azan Magrib, ia pergi ke kandang kambing untuk memberi makan ternaknya. Korban, Alfi, ikut bersamanya dan berdiri di dekatnya dengan jarak sekitar 2 meter. Saat orang tuanya sedang memberi makan kambing, Alfi sempat memberitahu ingin buang air kecil. Sekitar 10 menit kemudian, saat Udin hendak kembali ke rumah, ia tidak menemukan anaknya di tempatnya. Ia hanya menemukan celana hitam milik Alfi. Udin kemudian pulang ke rumah untuk memastikan, namun Alfi tidak ada di rumah.
Setelah menerima laporan anak hilang, pihak kepolisian dari Polsek Keruak segera mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan. Tim SAR dari BASARNAS Kabupaten Lombok Timur juga diterjunkan ke lokasi untuk membantu pencarian. Sekitar pukul 21.22 WITA, tim BASARNAS yang berjumlah 15 orang tiba di lokasi dan langsung melakukan penyisiran di sekitar saluran irigasi. Mereka menyusuri saluran irigasi bersama dengan anggota kepolisian, Babinsa, dan warga sekitar.
Sekitar pukul 22.10 WITA, Alfi ditemukan di saluran irigasi Batu Rontok, Desa Pijot Selatan, sekitar 1 kilometer dari rumahnya. Ia ditemukan tersangkut di kayu dengan kondisi tubuh mengalami luka pada bagian kepala belakang dan pelipis kiri atas. Alfi ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia.
Kejadian ini dibenarkan Kapolres Lombok Timur melalu8li Kasi Humas, AKP Nikolas Osman, mengatakan pihak kepolisian menduga Alfi terpeleset dan jatuh ke saluran irigasi karena usianya yang masih sangat kecil. Luka di kepala belakang dan pelipis kiri kemungkinan disebabkan oleh benturan dengan benda keras seperti batu atau kayu di saluran irigasi. Kuatnya arus irigasi diduga menjadi penyebab Alfi terbawa hingga 1 kilometer sebelum akhirnya tersangkut di kayu.
Saat ini, jenazah Alfi masih berada di RS Patuh Karya Keruak untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Rencananya, jenazah akan dibawa ke rumah duka pada pukul 22.52 WITA untuk proses persiapan pemakaman.
"Kejadian ini menjadi pengingat bagi para orang tua untuk selalu mengawasi anak-anaknya, terutama saat bermain di dekat saluran air yang berpotensi menimbulakn kecelakaan," terang AKP Nikolas. (RS)