![]() |
Upaya pemadaman kebakaran kandang ayam oleh petugas pemadan bersama aparat dan masyarakat setempat |
Menurut keterangan saksi mata, Fihirudin (45 tahun), yang merupakan Kawil Sangopati, api pertama kali terlihat oleh warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi kejadian. Warga tersebut kemudian berteriak kebakaran, sehingga warga lainnya berbondong-bondong datang ke tempat kejadian perkara (TKP) dan menghubungi tim pemadam kebakaran.
"Sekitar pukul 10.00 Wita masyarakat yang tidak jauh dari lokasi kejadian melihat kobaran api di kandang ayam milik korban dan berteriak kebakaran," ujar Fihirudin. "Mendengar suara teriakan dari saksi, masyarakat berbondong-bondong mendatangi TKP dan menelpon tim pemadam kebakaran."
Api dengan cepat membesar karena kandang ayam terbuat dari kayu yang mudah terbakar. Pada pukul 10.15 Wita, tiga unit mobil pemadam kebakaran dari unit Keruak tiba di lokasi untuk memadamkan api, dibantu oleh masyarakat sekitar.
"Pukul 10.15 Wita 3 unit mobil pemadam kebakaran dari unit Keruak tiba di lokasi untuk memadamkan api dibantu masyarakat sekitar," kata Fihirudin.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun kerugian materi yang dialami oleh Muh. Aminudin diperkirakan mencapai 400 juta rupiah. Selain 1.200 ekor ayam yang hangus terbakar, kandang ayam yang sebagian besar terbuat dari bambu juga ludes dilalap api.
"Korban jiwa nihil," kata Fihirudin. "Sekitar 1.200 ekor hangus terbakar. Total kerugian materi mencapai 400 juta rupiah."
Kejadian ini dibenarkan Kapolres Lombok Timur melalui Kasi Humas, AKP Nikolas Osman, Pihak kepolisian menduga kebakaran ini disebabkan oleh arus pendek listrik yang ada di dalam kandang. Saat kejadian, kandang ayam dalam kondisi sepi dan tidak diawasi, sehingga api baru diketahui setelah membesar.
"Kebakaran tersebut diperkirakan disebabkan dari arus pendek listrik yang ada di dalam kandang serta situasi kandang sepi tidak diawasi sehingga kejadian diketahui setelah kobaran api meluas ke dalam kandang," jelas AKP Nikolas.
Kejadian ini menjadi pengingat bagi para peternak untuk selalu berhati-hati dan memperhatikan instalasi listrik di kandang ayam.
"Selain itu, pengawasan yang rutin juga diperlukan untuk mencegah terjadinya kejadian serupa di kemudian hari," tutup AKP Nikolas. (RS)
Ikuti kami di berita google